imhappyforyou

Monday, January 23, 2012

Khalid bin Walid

Yarmuk Ketika panji elang muda berkibaran


Kuda yang dinaiki Khalid pun seolah merasakan aura itu. Aura kemegahan sebuah pasukan. Di mana-mana berkibar panji elang muda dan kedengaran tetabuhan perang. Tuan yang kini duduk di atas punggung kuda itu adalah panglima nan perkasa. Kata-katanya sekuat karang, energinya segelombang samudra, taktiknya setajam pedang.

Khalid menghela kudanya menuju Abu 'Ubaidah, sementara di kejauhan pasukan Romawi telah berkumpul di lembah sempit dengan pongah. Di tangan mereka pedang dan terompet-terompet yang bunyinya menyaingi petir.

Kuda Khalid telah begitu dekat dengan kuda Abu 'Ubaidah. Keduanya bersisihan ketika Khalid mengatakan apa yang hendak dia sampaikan. "Aku akan memerintahkan sesuatu."
Abu 'Ubaidah mengangguk takzim. "Katakan apa yang Allah perintahkan kepadamu. Aku akan mendengar dan mematuhi."

"Romawi memiliki pasukan yang tak terbendung." Khalid menatap kejauhan. Ke arah gereombolan lawan. "Aku menghawatirkan bagian kanan dan kiri. Aku mempunyai pendapat untuk memecah pasukan berkuda kita menjadi dua bagian; keduanya akan kuletakkan di bagian belakang pasukan. Sebelah kanan dan kiri, sehingga jika musuh menyerang, mereka masih memiliki bantuan. Kita akan datang di belakang mereka."
Abu 'Ubaidah tersenyum cemerlang. "Alangkah brilian idemu, Khalid."

"Aku perintahkan engkau untuk berada di bagian belakang pasukan, Abu 'Ubaidah." Khalid menatap lurus ke titik mata Abu 'Ubaidah, "Paling belakang. Sehingga jika ada aggota pasukan kita yang menyerah dan hendak lari ke belakang, mereka melihat dirimu. Dengan begitu mereka akan malu kepadamu dan kembali ke medan perang."

Hampir Setahun yang Lalu

Revolver