imhappyforyou

Saturday, December 31, 2011

Hello 2012!

Thaif, hari yang meranggas, 619 Masehi



Engkau melakukannya, wahai Lelaki yang di Hati dan Lidahnya Tak Pernah Ada Dusta.

Menaiki Untamu, engkau mendaki Thaif sendirian. Engkau tahu, Thaif adalah sebuah kota perdagangan di atas bukit yang subur dan makmur. Orang-orang Quraisy yang kaya memiliki rumah-rumah musim panas di pusat keramaian yang dijuluki kota Al-Lata itu. Orang-orang Quraisy yang tinggal di sana adalah barisan pertama penentang agamamu.
Sekarang, engkau justru mendatangi kota penentangmu itu. Makkah benar-benar telah demikian mendesakmu untuk melakukan apa saja. Secuil kemungkinan apa saja. Thaif dikelilingi tembok di atas bukit. Jalan dari Makkah melalui perbukitan cadas yang memberi pilihan, tebing curam atau jurang.

Langkah menuju ke sana saja sudah demikian menyiksa tubuhmu. Di bawah terik matahari Hijaz, seolah Thaif memperoleh keberkahan yang demikian spesial. Tanahnya subur, menjadi tempat bertumbuh berbagai buah-buahan dan jagung.

Vila-vila musim panas bertebaran memberi sebuah pemandangan kontras antara bukit dan jurang. Engkau hendak menemui para kepala suku Tsaqif yang berkuasa di Thaif dan engkau berharap mereka mau mengikuti ajakanmu untuk masuk islam dan memberimu perlindungan supaya dakwahmu masih bisa bertahan. Agar serangan orang-orang terhadapmu terhenti sekarang juga.

Engkau mendatangi orang pertama dari tiga pemimpin itu dengan harapan yang penuh. Engkau berikan senyummu lalu berkata dengan hati-hati dan penuh kesopanan. Engkau menyampaikan kabar gembira itu. Menganai Tuhan dan ampunan-Nya yang begitu luas. Mengenai Islam dan kedalaman ajarannya yang membawa kedamaian. Tentang dirimu yang diutus untuk menyampaikan kabar gembira itu.

"Jika Tuhan benar-benar mengutusmu, aku akan meruntuhkan Ka'bah!' kata salah seorang dari tiga pimpinan Tsaqif itu setelah engkau menyelesaikan kalimatmu.

Itu sebuah penolakan. Engkau pun tahu. Maka, dengan langkah yang masih digelayuti keyakinan akan pertolongan Allah, engkau meninggalkannya dan mendatangi pemimpin Tsaqif yang kedua. BaraNgkali disanalah peruntunganmu. Mereka yang akan membisikkan kebaikan ke telinga pemimpin Tsaqif kedua, sehingga mau menerima pesan-pesan keagamaan yang engkau bawa.

"Apakah Tuhan tidak mendapatkan orang selain dirimu untuk menjadi Rasul-Nya?" ejek pemimpin Tsaqif yang kedua.

O, alangkah keras hati mereka. Engkau ditolak untuk kali kedua. Kata-katamu tak bersinar di hadapannya. Seolah engkau mengatakan hal yang sia-sia. Engkau meninggalkan pemimpin Tsaqif kedua dan menaruh harapan kepada lelaki terakhir dari tiga pemimpin kaum pengasa Thaif itu. Entah kepada siapa lagi hendak engkau mencari bantuan jika pemimpin yang ketiga pun menolakmu.

Engkau mendatanginya dengan cara yang sama, tetapi dengan hati yang barangkali lebih siap untuk kemungkinan apapun. Engkau bertamu lalu mengutarakan maksud kedatanganmu.

"Kami tidak ingin berbicara denganmu!" kata lelaki terakhir pemimpin Tsaqif. Tidakkah itu menyedihkan hatimu? "Karena, seandainya engkau utusan Tuhan seperti yang engkau katakan, engkau terlalu mulia bagiku, dan seandainya engkau berbohong, tidaklah pantas aku berbicara kepadamu."

Gagal. Kata-katamu yang senantiasa menembus hati pendengarnya tidak berhasil disini. Tiga pemimpin Tsaqif itu menolakmu bahkan mengejek misimu. Di kota berbukit itu kemana lagi hendak engkau langkahkan kaki?
Toh, engkau tetap berjalan wahai Lelaki Tegar Hati. Engkau tak menyerah dan yakin, pertolonngan Tuhanmu akan turun secepat sambaran kilat. Engkau baru saja hendak meninggalkan rumah pemimpin Tsaqif terakhir ketika teriakan-teriakan mengejarmu dari belakang.

Engkau segera tahu apa yang sedang terjadi. Budak-budak itu di suruh oleh tuannya untuk menyerangmu, mengusirmu dengan cara kasar dan tidak bermartabat. Engkau segera menaiki untamu dan melarikannya dengan kencang. Tidak hanya para budak, orang-orang yang tak tahu urusan pun bergabung mengejarmu, menghinakanmu. Mereka benar-benar hendak menyakitimu.

Alangkah yang engkau alami ini begitu memilukan hatimu, wahai Lelaki Lembut Hati. Engkau buru-buru memasuki perkebunan yang agak jauh dari rumah penguasa Tsaqif tadi. Tahukah engkau bahwa kebun yang engkau masuki dimiliki oleh keluarga Quraisy? Itulah mengapa para pengejarmu bubar begitu engkau memasuki kebun subur yang segar dipandang itu.

Mereka yang memiliki perkebunan itu adalah 'Utbah dan Syaibah dari suku 'Abd Syams. Keduanya bahkan menyaksikan hal yang bagi mereka sungguh memalukan. Seorang keturunan Quraisy sepertimu dikejar-kejar orang-orang Tsaqif.
Mereka duduk dipinggir kebun sementara engkau mengikat untamu di batang pohon kurma lalu berlindung di bawah pohon anggur yang merambat rindang. Engkau duduk di bawah bayangan rindang pohon berbuah manis itu. 

Apakah engkau tengah menikmati keperihan hatimu? Tidakkah engkau merasa hidupmu menjadi begitu susah? Engkau yang menawarkan cara hidup yang rapi, taat, dan lebih berarti dihinakan seburuk ini. Dikejar-kejar seperti kriminal, diteriaki seolah engkau lelaki paling hina di muka bumi.

Apakah engkau dalam diammu itu membayangkan masa-masa damai dulu? Ketika engkau hidup panjang bersama Khadijah dengan limpahan kebahagiaan. Dua puluh lima tahun penuh cinta dan suara anak-anak. Dukungan Khadijah yang senantiasa berlimpah. Jiwanya, hartanya, dan pengaruhnya menyatu dengan wibawamu. Menyantuni fakir miskin, bertindak penuh kehormatan, dan menjadi pasangan suami istri yang terpandang. Alangkah dulu tak seorang pun berani merendahkanmu.

Sunday, December 25, 2011

Sepotong Kisah

Salah satu alasan mengapa puisi dan prosa atau semacamnya hadir mewarnai keunikan sastra ialah karena puisi dan prosa sejatinya berawal dari sepotong kisah. Lewat hati hati yang membangunnya mereka di saring begitu rupa beserta akal dan pemikiran. Dan lihatlah hasilnya seperti sifat dasar mereka: puitis, syahdu, berisi, padat, sarat makna, hadir. Mereka indah karena hanya dengan satu kata, mereka mengungkap kalimat; hanya dengan kalimat, mereka mengumbar paragraf-paragraf; hanya dengan satu bait, mereka melingkupi cerita; dan hanya dengan satu puisi, mereka bicara semuanya.


#lovepoemsomuch

Saturday, December 24, 2011

G A L A U

Gerimis jadinya, walau hanya melihat engkau dari jauh, lebih jauh dari sekedar bentangan mata. Tak dinyana, jika aku semakin terperangkap, semakin sendu, semakin syahdu karena pribadimu. Tapi, tak perlulah aku mencarimu atau menemuimu apalagi bersamamu. Bagiku setiap jejak hati darimu yang sebenarnya aku sendiri yang torehkan, lebih dari cukup untuk hidup selama bentangan sisa waktu yang masih berlaku. Namun, jika aku boleh meminta, aku hanya ingin berdoa. Di keabadian yang nyata kelak, semoga Tuhan mengampuniku, aku ingin kembali jatuh cinta.


Kadang, mencintai seseorang hanya perlu memastikan orang itu berada dalam kebaikan. Itu lebih berarti dibanding dia selalu di sisimu... dalam keburukan.

Putri Turan kepada Putri Azarmi
Muhammad, Para Pengeja Hujan hlm 337 Bab 40. Hujan Selalu Turun
Tasaro GK

Tuesday, December 20, 2011

karma cepat atau lambat akan datang. atau teguran. atau tamparan. lara seberat apapun itu, harus tertanggungkan. sekarang. #similalagigalautingkatdewa
Lihatlah orang bisa berubah :)) #telahmenyadariohsimilaini

Monday, December 19, 2011

(Tanya)
Kenapa setiap kali merasa akan bertemu kamu (kebetulan yang bukan kebetulan), hati selalu gerimis, sendu, galau yang menenangkan, pasrah, tanpa emosi?
Dan setelahnya (ketemu beneran) sembab hati ini, menetes satu-satu dari pelupuk mata,
 Wahai yang lembut hatinya...

Thursday, December 15, 2011

Wednesday, December 14, 2011

Renungkanlah

Allah SWT berfirman, "Jika kau tdk pernah merasakan kepedihan & mengalami permasalahan, bagaimana kau tahu Aku Penyembuh?

Jika kau tidak pernah berbuat kesalahan, bagaimana kau tahu Aku Pengampun?
Jika kau tidak pernah terluka, bagaimana kau tahu Aku Penghibur?
Jika hidupmu sempurna, lalu mengapa kau butuh Aku?"

What A Beautiful Feeling :')


Beberapa hari lagi sebelum kehadiranmu, atau bahkan beberapa jam? Aku tak persis tahu. Banyak yang ingin kuucapkan, tapi sepertinya kau yang sudah tahu. Sekian lama kita bernafas bersama, bergerak bersama, merasa bersama. Kau begitu dekat bahkan bersatu dengan tubuhku. tapi tetap saja, di sini aku menanti kehadiranmu. 
Perjalananmu kelak hanyalah dari perutku menuju dekapanku. Namun itulah perjalanan yang akan mengubah kita berdua. Mengubah dunia.
Saat kau tiba, aku tak lagi menjadi manusia yang sama. Dan kau juga akan melihat dunia yang berbeda. Selapis kulit saja tabir yang membatasi kita, tapi sungguh berkuasa. 
Perjalananmu, kata kau dulu, adalah perjalanan yang akan mengingatkan mereka yang lupa. Termasuk aku. Keterpisahan adalah ilusi. Dunia jasad dan dunia roh, dunia materi dan dunia energi; hanyalah dua sisi koin yang sama. Hidup tak pernah berakhir mati. Hidup hanya berganti wujud. Dan sepanjang perjalanan bernama hidup, kau dan aku, kita semua, hanya berjalan menembusi satu tabir itu saja. Membolak-balik koin yang sama. Menyeberangi selapis kulit dan daging sebagaimana yang membatasi kita kini.

:')

Mimpi.
Kata orang awam itu hanya mimpi.
Kata orang dengan cakra itu sebuah jurnal mimpi.
Kata yang lainnya itu karena kamu merindukannya.
Apapun itu, setidaknya memori tentangmu hadir kembali ke permukaan.

Seolah engkau ada disisi, sekarang ini.

Wednesday, December 7, 2011

wonderful purple



Ungu adalah warna yang mewah dan kompleks, lebih disukai oleh tipe yang sangat kretif dan eksentrik. 
Ungu positif Artistik Personal Mistis Spiritual 
Ungu negative Angkuh Sombong Diktaktor                                                                                                                   

Friday, November 25, 2011

gowith theflow~


“I’d like to find the guy who invented the proverb ‘go with the flow’ and lead him to an ocean full of hungry sharks. And see how he would flow. I’d really like to know.”—Dee, Grow A Day Older (in Rectoverso)

waterfallinground


Well, sempet wara-wiri di blog sebelumnya dan menemukan blogthings, saya inget banget pernah iseng ngisi semacam personality test via gambar. Instruksinya pilihlah hanya satu gambar. Dan pilihan saya jatuh di gambar air terjun. Why? Jawaban saya why not. Haha. Air terjun menggambarkan kedinamisan, keterpasrahan, keberanian, keterdesakkan, kekuatan, keanggunan. Actually saya masih ragu, kok bisa-bisanya milih air terjun, padahal sebelumnya nggak pernah mikir meaningnya air terjun seperti apa.Yeay. This just sharing about a weird thing. Sesuatu yang terbalik dari kenyataan. Sesuatu yang 'hadir' tapi kita tidak menyadarinya. Sesuatu yang saya percayai akan menjadi nyata. Let see and wait. Akan ada momentum untuk kita berubah.

:)

Anggukan Universal





Thursday, November 24, 2011

Candles in love


Dear Director





Beranikah kita untuk mencantumkan tanda tanya di ujung semua yang kita yakini dan percayai? Dan mencantumkan tanda titik hanya jika kita telah mengalaminya langsung, membuktikannya sendiri saat perjalanan kita dari mempercayai akhirnya tiba di mengetahui.

Tuesday, November 22, 2011

:)



Selamat menyelami hari, kawanku.
Aku tetap disini menunggu.
Tak ada alasan untuk menahanmu lagi di sini.

Kau bebas.Aku tetap di sini...
...Terpenjara.

Monday, November 21, 2011

Tahun Depan?

Serangkaian do'a akan tersampaikan. Semoga.
Dan ini do'a ku:

Hmmm...
Dalam hati :')

Friday, November 11, 2011

Behind of Me

You're an Adventurous Spirit


You have an innate ability to see things from a number of perspectives and your inquisitive nature means
that you are drawn to anything surprising or original.
Forward-thinking and modernistic in your approach to life, moving with the times is important to you and you are not afraid to push a few boundaries from time to time.
You are an emotional spirit and you make really strong connections. Good friends and lots of laughs are the recipe for really happy days. And nights!


You're a fast-mover and feel energized about anything that gets your pulse racing!
You're enthusiastic about life and an upbeat spirit who knows how to have fun and tends to value all which is fresh and new in the world.
You tire quickly of old conventions and outdated ideas, wishing to experience new methods with youthful innocence and vigor. It's all about big thrills and exciting antics that take you out of your comfort zone. 


You want to feel connected to the world around you and actively seek out opportunities to get closer to nature. For you, it is all about broadening your horizons and living life to the fullest! Plan your next adventure on nytimes.com/travel.


Via Visual DNA
:)

Tuesday, November 8, 2011

A Dream



Tuhan. Sekali saja. Sebelum semua ini berakhir. Izinkan aku melihat kemegahan aurora.

Friday, November 4, 2011

DEATH



D 3932 TH. Kata pertama yang terlintas di benak: DEATH.
Ya siapa tahu. Cepat atau lambat :) pasti!

Monday, October 24, 2011

DISGUISE

Have you ever felt some kind of emptiness inside
You will never measure up, to those people
You must be strong, can't show them that you're weak
Have you ever told someone something that's far from the truth
Let them know that you're okay
Just to make them stop
All the wondering, and questions they may have

I'm okay, I really am now
Just needed some time, to figure things out
Not telling lies, I'll be honest with you
Still we don't know what's yet to come

Have you ever seen your face,
In a mirror there's a smile
But inside you're just a mess,
You feel far from good
Need to hide, 'cos they'd never understand
Have you ever had this wish, of being
Somewhere else
To let go of your disguise, all your worries too
And from that moment, then you see things clear

I'm okay, I really am now
Just needed some time, to figure things out
Not telling lies, I'll be honest with you
Still we don't know what's yet to come




Sunday, October 23, 2011

MUST READ



“Jika kisahmu diulang seribu tahun setelah kepergianmu, maka mereka yang mencintaimu akan merasakan kehilangan yang sama dengan para sahabat yang menyaksikan hari terakhirmu, wahai Lelaki yang Cintanya Tak Pernah Berakhir. Mereka membaca kisahmu, ikut tersenyum bersamamu, bersedih karena penderitaanmu, membuncah bangga oleh keberhasilanmu, dan berair mata ketika mendengar berita kepergianmu. Seolah engkau kemarin ada di sisi, dan esok tiada lagi.”
― Tasaro, Muhammad 2: Para Pengeja Hujan




PULANG


Jum'at, 20.30-21.00 pm, menit ke 14 dan 15, Asia Afrika.
Alasan pulang semata-mata hanya karna kangen suasana malam di jalan <3

Tuesday, October 4, 2011


Masih terngiang suara khasnya menyebut-nyebut nama mu ya Rasul. Sampai terharu aku dibuatnya. Sampai hati tak bisa meneteskan air mata. Seperti belaian lembut yang asing menenangkan, mengenggam.Ingin rasanya setiap pagi aku mendegar suaranya, menunggu kisahnya, menyaksikan keingintahuannya, lebih banyak, lebih dalam.Semoga. 

~pagi yang dingin, meler terus.

Sunday, August 21, 2011

967 dan 567.  
Harusnya aku yang berawalan sembilan kamu yang lima. Kamu penyuka lima, bukan? 
Aku sangat suka sembilan mungkin kamu nggak tahu.Tapi,Entah sampai kapan 967 dan 567 tetap ada? 
Setidaknya mengabadikan momen ini jauh lebih menenangkan.Setidaknya...

Sunday, August 14, 2011

Spasi

Kadang keganjalan membuat kita larut. Takut untuk memisahkan diri. Padahal hal itu lebih baik daripada terbawa arus. Dan akhirnya karena terlalu banyak berpikir, pusaran itu semakin membawa kita jauh kedalam kenaifan, kita terus berayun bersama gelombang, walau kadang tepi menyambut, ketakutan selalu memenangkan hati kita. 
Itulah spasi, saat kita tidak mengenali diri sendiri, melakukan hal-hal seperti boneka, dimainkan. Dipermainkan.

Monday, April 11, 2011

Probably

11 April~
06.40: Setelah berhari-hari, saya menemukanmu.
16.48: Entahlah, tujuh jam dari sekarang. Saya tidak tahu.
00.00: ...

Saturday, April 2, 2011

Friday, April 1, 2011

The Dark Side of the Moon

Judul yang menggelitik dan sarat makna. Tanyakan siapa yang punya ide? Tentu bukan saya teman-teman. Ini sepenggal dari sepenggal serial Supernova: Petir. Ya. This is Dee’s idea!

Saya pakai judul ini karena moment yang tepat, dimana saya mengerti ternyata bulan tidak hanya meminjam terang, tapi nyawa. Kegelapan yang sama sekali tidak disadari. Juga ketidakberadaan yang tidak mau diakui. Dan mungkin perumpamaan ini tepat untuk menggambarkan secara keseluruhan apa yang ingin saya bagi.

Saya lupa bagaimana wajahnya. Padahal setiap pagi dan sore saya menikmati wajahnya. Dia istemewa karena hati saya yang membangunnya. Padahal mungkin di mata orang lain tidak. Dan saya baru menyadari dia yang saya cinta bukan dia yang nyata, tapi hanyalah HAYALAN 
saya.

Welcome to the truth. Welcome to the dark side of YOU.

About



Saya pingin banyak menuliskan orang satu ini di sini. Saya lagi pingin bersama-sama berjam-jam di depan kompi tersayang dengan tentang dia yang menemani, sampai begadang pun boleh. Saya lagi pingin melayang ke awan, bermain air, bermain petir, bermain cahaya, dan tentu saja ditemani dia. Saya pingin pergi mengelana ke tempat terjauh, lihat aurora dan ditemani dia. Saya pingin pulang dan dia yang menemani. Saya lagi tergila-gila. Dan biarkan kegilaan ini meluap sekarang dan menyurut sekarang juga, karena sebenarnya saya takut. Saya takut terhanyut.

Saturday, March 5, 2011

Aurora

Ksatria jatuh cinta pada Puteri bungsu dari Kerajaan Bidadari.
Sang Puteri naik ke langit.

Ksatria kebingungan.
Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang, tapi tidak tahu caranya terbang.
Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu.
Tetapi Kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon.
Ksatria lalu belajar pada burung gereja.
Burung Gereja hanya mampu mengajarinya sampai ke atas menara.
Ksatria kemudian berguru pada burung elang.
Burung Elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung.
Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi.


Ksatria sedih, tapi tak putus asa. Ksatria memohon pada angin.
Angin mengajarinya berkeliling mengitari bumi. Lebih tinggi dari gunung dan awan.
Namun sang Puteri masih jauh di awang-awang, dan tak ada angin yang mampu menusuk langit.
Ksatria sedih dan kali ini putus asa.


Sampai satu malam ada Bintang Jatuh yang berhenti mendengar tangis dukanya.
Ia menawari Ksatria untuk mampu melesat secepat cahaya.
Melesat lebih cepat dari kilat dan setinggi sejuta langit dijadikan satu.
Namun kalau Ksatria tak mampu mendarat tepat di Puterinya maka ia akan mati.
Hancur dalam kecepatan yang membahayakan, menjadi serbuk yang membedaki langit, dan tamat.
Ksatria setuju. Ia relakan seluruh kepercayaannya pada Bintang Jatuh menjadi sebuah nyawa.
Dan ia relakan nyawa itu bergantung hanya pada serpih detik yang mematikan.
Bintang Jatuh menggenggam tangannya.
“Inilah perjalanan cinta sejati,” ia berbisik, “tutuplah matamu, Ksatria. Katakan untuk berhenti begitu hatimu merasakan keberadaannya.”


Friday, March 4, 2011

Selamat 17 Tahun

Posting-an kali ini saya cukup copy-paste dari sebuah surat kiriman seseorang di masa lalu.
Here we go!

Selamat 17 Tahun.
            Soalnya kalo bilang met ultah udah telat yaa... Semoga apa yang kamu inginkan, kamu cita2kan, kamu impikan (yang ingin terjadi tentunya, bukan nightmare) walaupun di siang bolong, dan impian kamu, semoga terwujud, terlaksana, terkabul dan kamu dapat memilikinya. Amiin.
            Sory, kertas  kadonya udah jelek. Saya lupa kehabisan kertas. Dan gak ada lagi. Sory yaaa...
            Sory juga kalo hadiah ini gak berkenan di hati kamu. Mungkin kamu dah punya atau lagi gak pengen hadiah buku.
            Sory kalo banyak bikin kamu kesel dengan hadiah ini (Duh, banyak sory nya, sekali lagi sory).
Daah, semoga bukunya rame!!!!

That’s it.

Sengaja saya nggak menambahkan atau mengurangi apapun isi dalam surat itu di sini. Malah saya pingin nge-scan tulisan tangannya—tapi... Any way, kalian tahu saya dikasih apa? Hadiahnya adalah sebuah buku yang dulu saya pingin sekali membelinya. Beberapa bulan sebelum itu, waktu jalan-jalan di Gramedia Merdeka saya bilang ke dia, ‘Baca deh! So sweet...’, sambil menyorongkan buku ke arahnya. Setelah selesai dia mengembalikan buku itu lalu tersenyum. Saya juga ikut-ikutan senyum—orang gila!
Sekali lagi saya baca kalimat yang memesona itu:

'Kinanthi, bagiku Galaksi Cinta tidak akan pernah tiada. Ketika malam tak terlalu purnama, lalu kau saksikan bintang-bintang membentuk rasi menurut keinginan-Nya, cari aku di galaksi cinta. Aku tetap akan ada disana. Tersenyumlah... Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu.’

Sampai saya terima hadiah ini, saya belum kesampaian beli buku itu. Dan ternyata memang takdirnya buku itu menjadi hadiah untuk saya. Judul bukunya adalah Galaksi Kinanthi.


Sedih—saya menyadari—surat itu adalah yang terakhir.

Selamat menjadi: S

Selamat menulis Skripsi.
Selamat menempuh Sidang.
Selamat menjadi Sarjana.
Selamat menjadi calon Suami saya :) (lho?)

Thursday, March 3, 2011

...I hear, I see, I do

Apa yang memenuhi pikiran saya saat itu adalah kenapa saya nggak bisa ingat? Kenapa istilahnya pakai bahasa inggris? Dan kenapa saya tulalit bahasa inggris??? Sample space adalah... Random experiment adalah... axiomatic... deterministic... discrete... exhaustive... priori... postenon... Semua berkelebat dalam tempurung ini—yang tiba-tiba nge-hang—dan sinyal kuat yang dikirim ke seluruh tubuh segera melumpuhkan, dimulai dari mata yang memberat, menguap terlalu sering dan akhirnya saya mengantuk. Sambil menahan kantuk yang semakin menjadi, saya bertanya pada diri sendiri—kenapa saya nggak bisa menterjemahkan kata-kata itu? Padahal saya tahu maksudnya. Dan kenapa kalimat-kalimat Sang Dosen seperti suara sekumpulan lalat yang mengganggu? Kenapa otak saya tidak merespon??  Saking stress nya akhirnya dengan khusyuk saya berdoa. Supaya nggak kebagian ditunjuk Dosen—menjelaskan ulang arti kata-kata itu—dan mudah-mudahan nggak akan ada kuis hari ini. Karena sekarang saya pusing dan ngantuk. Titik.

Beberapa menit yang memuakkan, setor muka dengan tatapan seolah-olah mengerti sambil menahan kantuk dan menguap—yang menjadi amat sering. Di sisi lain Sang Dosen dengan wibawanya berbicara kepada seluruh hadirin dalam kuliah paginya. Entah darimana mulainya—karena ketidak fokusan saya—saya mendengar beliau kurang lebih mengatakan, “Ada pepatah Cina yang sangat indah.” Tiba-tiba seperti bunyi klik di kepala, otak saya merespon dan berbisik, “Itu sesi tie break, refresh, ayo dengarkan lebih seksama, pasti seru!” Seperti monolog saya mengiyakan, kemudian beliau melanjutkan, “Mungkin di kelas ini ada yang tahu? Tidak ada? Aaah—berjalan menuju papan tulis, mulai menulis—ini pepatah Cina yang sangat indah sekali”. Semua perhatian tertuju pada kata yang mulai ditulis Sang Dosen. Setelah selesai beliau berbalik. Dan dengan jeda yang pantas, beliau memberikannya kepada kami yang hadir di ruangan itu untuk melihat dengan utuh kalimat yang di goresnya.

            ‘I hear, I forget. I see, I remember. I do, I understand.’

Memang indah, ucapku dalam hati. Kemudian beliau kurang lebih berkata, 
“Kita bisa mendengar apa yang ingin kita dengar, tapi begitu cepat pula kita melupakannya. Kita juga bisa melihat sesuatu dan dengan melihat kita bisa mengingatnya. Apalagi kalau kita bisa mengaplikasikan ilmu atau sesuatu atau apa sajalah, kita akan tahu apa maksud dibalik semua itu. Dan yang terpenting adalah kita—menunjuk semua yang hadir—mengerti.”

Hening. Saya hening. Dalam hati saya bersyukur bisa mendengar sesuatu yang bermakna di sini, hari ini oleh Dosen yang selama ini mahasiswa takuti—kakak kelas takut dengan beliau, dan karena cerita dari mereka, kami juga ikut-ikutan takut. Tapi sekarang tidak. Beliau tidak seperti itu. Malah sangat baik hati. Akhirnya hari ini saya mendengar, melihat dan menyadari dibalik sikap tegas dan disiplinnya, ada hati yang tulus, bersih. Saya merasa sangat tolol sekali karena mengantuk sebelum ini. Ini—sekali lagi—belaian tangan Tuhan untuk hati hati kami. Kita jarang bersyukur dan kurang  memaksimalkan apa yang telah Tuhan beri. Telinga. Mata. Hati. Oh Ya Rabb...

Catatan:

Semua perkataan dosen adalah rekayasa saya. Saya lupa persisnya—karena saya bukan tape recorder. Dan yang tahu kejadiannya seperti apa pasti merasa kepingin muntah—ups... permisi, saya juga pingin muntah. Sebenarnya dosen saya bicaranya nggak gitu-gitu amat. Ahahaha...