imhappyforyou

Friday, May 11, 2012

Setahun yang lalu

Gelap. Remang. Kemudian terang. Sesaat mengaburkan mata. Detik berikutnya aku melihat sesosok bayangan menghampiri. Bayangan yang semakin mendekat semakin mengutuh. Seseorang dengan wajah samar melangkah memegang tanganku. Aku terkesiap. Sesuatu merambati hati. Seperti disiram air es. Apa yang ia lakukan? Segera aku mengangkat wajah dan mataku tertumbuk pada sepasang mata. Aku terpaku. Kemudian gelap lagi.

Nyanyian awan menjatuhkan tetes-tetes air dari langit. Jatuh ke bumi dengan tanpa beban. Bulir itu jatuh di tanah seperti nyanyian yang tiada hentinya. Mengalun lembut mensesapi sisa malam yang segera berganti pagi. Menyegarkan alam dan membangunkan rumah-rumah yang terlelap. Kabut masih menggenggam pagi yang dingin itu. Gerimis masih mau berlama-lama menyirami alam dengan basahnya.

Aku terbangun. Refleks untuk terus menyelimuti seluruh tubuh tanpa secuil pun kulit yang terbuka. Tapi entah mengapa hatiku terasa hangat. Seperti tercelup dalam kolam cinta yang memesona. Tak digubrisnya dingin pagi yang membekukan sendi dan tulang. Walaupun gigi geligi bergemelutukkan dengan selimut tersampir membungkus tubuh karena kedinginan, setidaknya aku masih merasa hangat, disini, di hati. Mengapa aku terbangun dalam keadaan hati seperti ini? Mungkin mimpi. Ya, apalagi kalau bukan karena mimpi? Penasaran, aku mengulang memori, mencari yang berserakan. Rasanya seperti lupa ingatan sesaat.

Mungkin wajahku lucu kalau engkau lihat aku sekarang. Senyum mengembang malu-malu seperti anak menengah pertama yang pertama kali merasakan jatuh cinta. Atau mungkin engkau malu melihatku karena aku tak istimewa, tak sepadan, memalukan. Atau mungkin engkau hanya merasa mendapati satu lagi pengagum rahasia dan memasukkannya dalam daftar tolak mu.

No comments:

Post a Comment